Sonora.ID - Lagu berjudul 'Terhebat' dipopulerkan oleh vocal group Coboy Junior yang dirilis pada tahun 2013 lalu.
Lagu ini menceritakan tentang semangat anak muda yang terus digaungkan untuk meraih mimpi mereka.
Lagu ini masih sering sekali diperdengarkan hingga sekarang.
Coboy Junior atau CJR merupakan boy group yang beranggotakan Aldi, Kiki, Iqbaal dan Bastian.
Namun sayang, pada tahun 2017 silam boy group yang memiliki nama penggemar COMATE ini harus bubar.
Berikut lirik lagu 'Terhebat' - Coboy Junior:
Hey kawanPasti kau dan aku sama, sama-sama punya takutTakut tuk mencoba dan gagal, tapiHey kawanPasti kau dan aku sama, sama-sama punya mimpiMimpi tuk menjadi berarti karena
Harus kita taklukan, bersama lawan rintanganTuk jadikan dunia ini lebih indahTak perlu tunggu hebat(Untuk berani memulai apa yang kau impikan)
Hanya perlu memulai (untuk menjadi hebat raih yang kau impikan)Seperti singa yang menerjang semua rintangan tanpa rasa takutYakini bahwa kamu kamu kamu kamu terhebat
Hey kawanPasti kau dan aku sama, sama-sama punya takutTakut tuk mencoba dan gagal, tapiHey kawanPasti kau dan aku sama, sama-sama punya mimpiMimpi tuk menjadi berarti karena
Harus kita taklukan, bersama lawan rintanganTuk jadikan dunia ini lebih indahTak perlu tunggu hebat(Untuk berani memulai apa yang kau impikan)
Hanya perlu memulai (untuk menjadi hebat raih yang kau impikan)Seperti singa yang menerjang semua rintangan tanpa rasa takutYakini bahwa kamu kamu kamu kamu terhebat
Coba cobalah mari kita pasti bisa taklukan dunia dengan mimpi kitaMari berbagi mari bermimpi bersama kita disini
Yakini kau pasti bisa
Its CJR in the heartDan membuatmu percayaKamu terhebat seperti singa
Tak perlu tunggu hebat(Untuk berani memulai apa yang kau impikan)Hanya perlu memulai(Untuk menjadi hebat raih yang kau impikan)
Seperti singa yang menerjangSemua rintangan tanpa rasa takutYakini bahwa (kamu hebat seperti singa)
Tak perlu tunggu hebat(Untuk berani memulai apa yang kau impikan)Hanya perlu memulai(Untuk menjadi hebat raih yang kau impikan)
Seperti singa yang menerjangSemua rintangan tanpa rasa takutYakini bahwa kamu kamu kamu kamu terhebat
13 Desember 2024 22:30 WIB
13 Desember 2024 18:57 WIB
13 Desember 2024 18:20 WIB
13 Desember 2024 18:15 WIB
TRIBUNNEWS.COM - Simak lirik dan chord gitar lagu Terhebat dari Coboy Junior.
Lagu berjudul Terhebat pertama kali dirilis oleh grup musik Coboy Junior pada 2013.
Lagu Terhebat menceritakan tentang semangat yang besar dari anak muda untuk meraih mimpi mereka.
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik First Love - Nikka Costa, Lagu yang Viral di TikTok
Lirik dan Chord Terhebat - Coboy Junior
F G Em F F G Em F
CHey kawan AmPasti kau dan aku sama Gsama-sama punya takut FTakut tuk mencoba dan gagal, tapi
CHey kawan AmPasti kau dan aku sama Gsama-sama punya mimpi FMimpi tuk menjadi berarti karena
Am FHarus kita taklukan bersama lawan rintangan Am GTuk jadikan dunia ini lebih indah
Reff]: F C Tak perlu tunggu hebat Am G Untuk brani memulai apa yang kau impikan F C Hanya perlu memulai Am G untuk menjadi hebat raih yang kau impikan F C Am G Seperti singa yang menerjang semua rintangan F C tanpa rasa takut Am G C Yakini bahwa kamu kamu kamu kamu terhebat
CHey kawan AmPasti kau dan aku sama Gsama-sama punya takut FTakut tuk mencoba dan gagal, tapi
CHey kawan AmPasti kau dan aku sama Gsama-sama punya mimpi FMimpi tuk menjadi berarti karenaAm FHarus kita taklukan bersama lawan rintangan Am GTuk jadikan dunia ini lebih indah
[Reff]: F C Tak perlu tunggu hebat Am G Untuk brani memulai apa yang kau impikan F C Hanya perlu memulai Am G untuk menjadi hebat raih yang kau impikan F C Am G Seperti singa yang menerjang semua rintangan F C tanpa rasa takut Am G Yakini bahwa kamu kamu kamu kamu terhebat
DmCoba cobalah mari kita pasti bisaEmtaklukan dunia dengan mimpi kita FMari berbagi mari bermimpi bersama kita disini C GYakini kau pasti bisa
DmIts CJR in the heart EmDan membuatmu percayaF GKamu terhebat seperti singa
[Reff]: F C Tak perlu tunggu hebat Am G Untuk brani memulai apa yang kau impikan F C Hanya perlu memulai Am G untuk menjadi hebat raih yang kau impikan F C Am G Seperti singa yang menerjang semua rintangan F C tanpa rasa takut Am G Yakini bahwa (Kamu terhebat seperti singa)
F C Tak perlu tunggu hebat Am G Untuk brani memulai apa yang kau impikan F C Hanya perlu memulai Am G untuk menjadi hebat raih yang kau impikan F C Am G Seperti singa yang menerjang semua rintangan F C tanpa rasa takut Am G Yakini bahwa kamu kamu kamu kamu terhebat
F G F GNanaana.. nanana.. naanaana.. naanaana.. naaa..
Jika kita membaca riwayat hidup orang-orang sukses, ada satu persamaan diantara mereka dalam upaya menggapai sukses yaitu: berani memulai ! Ya... berani memulai. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan kita di perusahaan juga tidak terlepas dari kalimat tersebut. Namun mewujudkannya tidaklah semudah pengucapannya. Banyak kendala untuk dapat memulai sesuatu walaupun kita tahu bahwa itu adalah baik untuk diri kita. Dalam konteks pribadi kendala yang timbul sering datang dari diri sendiri
Menilik kehidupan kita sehari-hari di perusahaan, banyak hal yang seharusnya bisa menjadi peluang justru hilang begitu saja ketika kita tidak tahu kapan memulainya. Ambil contoh misalnya, ketika Pimpinan Perusahaan mempersilahkan kita untuk mengutarakan ide-ide guna memajukan perusahaan, langkah kita seperti mandek manakala harus memulai sesuatu yang berbeda dengan apa yang sedang kita kerjakan saat ini. Alasan yang sering mengemuka adalah kita sibuk dengan tugas-tugas rutin dan akhirnya malas untuk mencoba sesuatu yang baru. Pada sisi lain teman sejawat kita mengambil kesempatan tersebut dengan mengeluarkan ide yang baru. Padahal sejujurnya kita mengakui bahwa ide yang dikemukakan oleh teman sejawat kita itu bukanlah ide yang baru dan sebenarnya sudah terlintas dalam pikiran kita . Bila kita sudah punya ide mengapa kita masih juga tidak mengemukakannya?
Contoh lain misalnya, kita tahu bahwa dengan membuat suatu produk baru sebagai pelengkap produk yang sudah ada sebelumnya, dapat memperbesar market share. Namun kendala justru banyak kita dapati dari kalangan internal perusahaan sendiri. Kendala itu mulai dari bagian marketing riset yang terlalu berkutat pada masalah teoritis tapi terkadang mengesampingkan realita yang terjadi di lapangan, sampai dengan bagian finance yang terlalu hati-hati menjaga cash flow sehingga justru peluang didepan mata diambil terlebih dahulu oleh pesaing kita. Hal tersebut berakibat pada lambatnya langkah perusahaan dalam merebut pasar yang sebenarnya terbuka luas.
Kondisi internal ini sering menjadi penghalang untuk kita memulai sesuatu. Apalagi jika bukan karena koordinasi antar bagian yang tidak berjalan dengan baik. Semata-mata menyalahkan bagian lain juga tidaklah benar seluruhnya. Terlebih lagi jika dibagian kita sendiri belum seluruh komponen berjalan dengan sempurna. Sempurnakan koordinasi diantara bagian kita dulu baru melangkah untuk menyempurnakan bagian lain. Koordinasi sering terhambat akibat tidak lancarnya komunikasi antar bagian di perusahaan. Mulai dari koresponden antar bagian yang tidak efektif sampai dengan menunda-nunda pekerjaan seperti untuk membalas e-mail dari bagian lain misalnya.Belum lagi target kerja yang membuat masing-masing bagian lebih mementingkan kepentingannya sendiri, pada gilirannya semua bagian merasa lebih penting dari bagian lainnya.
Pada konteks ini kita tidak membicarakan kendala eksternal yang terjadi diluar kendali kita untuk mengatasinya seperti bencana alam, huru-hara, kondisi politik yang berubah seiring terjadinya perubahan rezim dan lain sebagainya. Kita tahu jika kendala seperti diatas tadi tentu sangat mempengaruhi bukan saja kondisi perusahaan tapi juga kondisi makro.
Lalu bagaimana kita bisa memulai sesuatu tersebut? Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk berani memulai sesuatu yaitu:
Buatlah rencana dengan baik
Perencanaan yang baik merupakan langkah awal kita melakukan sesuatu. Ingat, ini lebih baik daripada kita sudah mengerjakannya ternyata tidak memperoleh hasil yang maksimal. Lebih baik terlambat beberapa saat daripada gagal di tengah jalan.
Lihat kekuatan dan kelemahan kita dengan jujur
Bagi perusahaan atau individu yang sudah tahunan menggeluti pekerjaan tertentu menganggap bahwa pekerjaan tersebut adalah mudah karena sudah sering dan rutin melakukannya. Padahal, akibat dari kerutinan tersebut kadang membuat kita menjadikan pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa. Akibatnya kita terlena oleh kelebihan kita dan lupa akan kekurangan kita sendiri. Bagi individu, semakin lama kita mengerjakan sesuatu pekerjaan biasanya menjadikan kita merasa paling tahu, paling jago dan paling bisa, akibatnya tidak peka akan sesuatu yang berubah dan baru di luar sana.
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Hasil Pencarian Berani Memulai Berani Sukses
Maaf, barangnya tidak ketemu
Coba cek lagi kata pencarianmu.
Salah satu Filsuf mengatakan bahwa tugas yang besar, membutuhkan tanggung jawab besar pula.
Minggu, 21 Februari 2021, bertepatan dengan 2 tahun saya mengundurkan diri dari dunia perkuliahan. Gegara ilmu Filsafat yang saya pelajari di dunia akademik, saya pun dibutakan oleh angkara logika.
Logika saya waktu itu adalah tanpa menyelesaikan dunia perkuliahan pun, saya masih bisa bekerja. Melalui dunia pekerjaan, saya akan mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang saya peroleh akan memberikan kebahagiaan.
Kebahagiaan di dalam dunia pekerjaan, tidak serta merta memberikan kenyamanan absolut. Absolutisme kebahagiaan ternyata membutuhkan tanggung jawab besar. Pilihan untuk mengundurkan diri dari dunia perkuliahan, memantik adrenalin saya untuk berani bertanggung jawab.
Berani memulai, berani mengakhiri adalah nadi dari semangat saya. Tapi, seiring dengan perjumpaan di dalam dunia pekerjaan, saya banyak belajar hal baru. Salah satu insight yang saya dapatkan dari rekan kerja adalah semangat untuk meng-upgrade pendidikan.
Upgrade pendidikan adalah hal mutlak di dalam dunia pekerjaan. Tatkala saya melihat lowongan kerja di manapun, kualifikasi yang dibutuhkan adaalah minimal S1.
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan memang tak mudah. Tapi, berbekal pendidikan yang memadai, kita akan menggenggam masa depan di telapak tangan.
Menarik salah satu tendensi yang saya temukan di dalam keseharian mahasiswa. Di mana, sewaktu masih kuliah, pingin cepat wisuda ataupun keluar. Tujuannya adalah bekerja. Lalu membahagiakan orangtua dengan penghasilan yang kita dapatkan di dunia kerja.
Sementara, para pekerja pingin kuliah lagi. Rupanya logika kita selalu bertolak belakang dengan realita. Terutama saya yang mengalami perasaan demikian. Saya pun tidak tahu, apakah anda pernah mengalaminya atau tidak?
Yang pasti, di panggung inilah saya penguasa absolut. So, saya bebas menulis. Menulis sesuai apa yang saya alami. Memang tak mudah, menulis kelemahan di dalam ruang publik. Tapi, lebih baik menulis kelemahan dengan jujur. Karena tidak semua orang menulis jujur dengan dirinya sendiri.
Lihat Diary Selengkapnya
Lalu, apa yang bisa dipetik oleh pembaca dari kisah hidup saya? Teruntuk mahasiswa, selagi masih punya kesempatan, jangan pernah sia-siakan kebaikan dari orangtua. Karena pikiran kita dengan logika apapun, akan selalu terbentur di dalam dunia kerja atau realita hidup.
Memang, ilmu pengetahuan yang kita dapatkan di dunia perkuliahan tidak menjamin keberhasilan kita di dunia kerja. Tapi, setidaknya kita sudah memiliki softskill dan hardskill selama menekuni ilmu pengetahuan di dunia perkuliahan.
Karena yang menentukan keberhasilan kita di dunia kerja adalah softskill dan hardskill yang kita miliki.
Setelah sekian lama saya bergelut dengan angkara logika filsafat, akhirnya saya pun mendapatkan pencerahan dari sharing lintas profesi, budaya di dunia kerja. Terutama upgrade pendidikan.
Berani memulai, berani mengakhiri. Karena saya sudah berani mengundurkan diri dari dunia perkuliahan, saya pun harus berani mempertanggungjawabkan pilihan saya. Senada anda mahasiwa, berani memasuki dunia perkuliahan, berarti berani menyelesaikan perkuliahannya tepat pada waktunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Diary Selengkapnya
Saat menginjak usia 25 tahun mungkin sebagian orang akan merasa bahwa kita sudah harus merencanakan tabungan masa depan, menikah, mulai menata hidup, dan lain sebagainya. Sebelum mencapai usia 25, aku sudah mencoba memperjuangkan segalanya. Dalam artian, aku sudah mencoba untuk bekerja meski tidak benar-benar nine to five. Aku mencoba berbincang dengan diriku sendiri dan meyakini bahwa aku memang menyukai apa yang sedang aku kerjakan sekarang. Aku senang dan nyaman dengan pekerjaanku sekarang tapi aku juga merasa butuh warna baru dalam hidup. Di sisi lain, tidak mudah untuk bisa memulai hal baru, karena sesuatu yang familiar memang akan selalu terasa lebih nyaman sebenarnya.
Aku senang dan nyaman dengan pekerjaanku sekarang tapi aku juga merasa butuh warna baru dalam hidup. Di sisi lain, tidak mudah untuk bisa memulai hal baru, karena sesuatu yang familiar memang akan selalu terasa lebih nyaman sebenarnya.
Selama ini aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan orang lain di atas kebutuhanku pribadi. Aku seringkali mengalah untuk kepentingan orang lain. Terkadang ada situasi yang aku pun bingung bagaimana cara menanggapinya, tapi pada akhirnya aku tetap berusaha sebaik mungkin untuk hadir saat dibutuhkan. Tapi tahun lalu aku mulai berpikir, iya aku memang menikmati membantu orang lain, tapi aku juga mulai mencari sebenarnya apa yang diriku sendiri butuhkan. Bisa dibilang aku mulai soul searching, mencari apa yang bisa membuatku bahagia selain membahagiakan orang lain. Sampai akhirnya aku menemukan musik adalah jawabannya. Keputusan ini terasa sangat membahagiakan karena datang dari dalam diri bukan faktor eksternal.
Aku sudah mencoba banyak hal untuk bisa berkecimpung dalam industri musik sampai mencoba ikut audisi ajang pencarian bakat, walaupun masih belum berhasil. Sempat merasa putus asa dan merasa mungkin aku cukup hadir dari balik layar saja. Toh, aku pun senang setiap melihat ada musisi yang berbakat bisa berkembang secara musik. Tapi kemudian aku menyadari bahwa awal mulai kerja di label musik juga karena aku suka menyanyi, jadi kenapa nggak coba aku mulai saja sekarang. Untungnya aku juga bertemu dengan teman-teman yang sangat mendukungku untuk bermusik. Selain keberanian dari diri sendiri, aku sadar aku juga tidak mungkin bisa merilis single pertamaku, "Reckless" tanpa bantuan mereka.
Dorongan utama untuk memulai karir di dunia musik pada dasarnya adalah aku tidak mau menyesal. Aku tidak ingin ada kata “what if” di masa depan karena keputusanku untuk menyerah, jadi aku memilih untuk memberanikan diri merilis karya pertamaku. Lagu Reckless sendiri awalnya ditulis berdasarkan perspektif yang romantis tentang sosok si dia. Tapi saat menyelesaikan lagu ini, aku malah ingin melihat lagu ini sebagai cerminan diriku sendiri. Aku menerima bahwa memang aku kadang ceroboh. Di saat yang bersamaan, ketika suatu hal tidak berjalan dengan baik aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Cerita lagu ini sebenarnya paling personal dari lagu-lagu lain yang aku tulis, karena aku jarang ngomongin soal diri sendiri. Jadi, rasanya ini adalah lagu yang paling tepat sebagai perkenalan diri.
Aku tidak ingin ada kata “what if” di masa depan karena keputusanku untuk menyerah. Jadi aku memilih untuk memberanikan diri merilis karya pertamaku.
Kadang aku juga bisa salah ngomong atau salah tingkah, I’m also an overthinker. Kalau aku bersedia melepaskan diri, mungkin aku bisa melihat hal lain yang selama ini tanpa aku sadari tersingkir dari pengelihatanku karena aku terlalu terfokus pada satu bagian saja. Aku merasa kalau aku terlalu memikirkan suatu hal justru pada akhirnya semua hal yang berusaha aku seimbangkan jadi berantakan. Pada akhirnya aku yang masih manusia biasa. Satu hal yang juga aku yakini adalah kalau memang kita punya mimpi yang sangat ingin kita wujudkan, coba dulu aja. Kalau mau buat suatu karya, buat dulu dan coba untuk bisa konsisten. In order to make your dream, you gotta do all in. Coba turunkan ekspektasi saat baru memulai hal baru, karena semuanya butuh waktu. Jangan terpaku pada angka, ingat lagi kenapa kita mulai. Lihat angka sebagai gambaran pertumbuhan kita dalam berkarya, angka bukan tujuan akhir melainkan bagian dari proses. Sebagai musisi, kita pasti ingin untuk bisa berkarya dalam waktu yang lama.
Coba turunkan ekspektasi saat baru memulai hal baru, karena semuanya butuh waktu. Jangan terpaku pada angka, ingat lagi kenapa kita mulai. Lihat angka sebagai gambaran pertumbuhan kita dalam berkarya, angka bukan tujuan akhir melainkan bagian dari proses.